Kesalahan Sistematik (Systematic Error)
Karakteristik : terjadi berdasarkan sistem tertentu (deterministic
system) yang dapat dinyatakan dalam hubungan
fungsional (hubungan matematik) tertentu dan
mempunyai nilai yang sama untuk setiap pengukuran
yang dilakukan dalam kondisi yang sama
Sumber : Kesalahan alat
Efek : Hasil pengukuran menyimpang dari hasil pengukuran
yang seharusnya
Penanganan : Harus dideteksi dan dikoreksi dari nilai pengukuran,
contohnya dengan melakukan kalibrasi alat sebelum
pengukuran.
Kesalahan sistematik dapat dieliminasi dengan melakukan :
Kalibrasi peralatan
Menggunakan metoda pengukuran tertentu. Contohnya : kesalahan kolimasi pada pengukuran sipat datar dapat dieliminasi dengan membuat jarak ke muka dan kebelakang sama panjang.
Kesalahan Acak (Random/Accidental Error)
Karakteristik : kesalahan yang masih terdapat pada pengukuran setelahblunder dan kesalahan sistematik dihilangkan
Tidak memiliku hubungan fungsional yang dapat dinyatakan dalam model deterministik, tetapi dapat dimodelkan menggunakan model stokastik (berdasarkan teori probabilitas)
Sumber : Personal, Alat, dan Alam
Tidak dapat dihilangkan tetapi dapat diminimalkan dengan melakukan pengukuran berulang (redundan observations) dan melakukan hitung perataan terhadap hasil pengukuran dan kesalahan pengukuran. Salah satu metode yang sering digunakan dalam hitung perataan adalah metode perataan kuadrat terkecil (Least SquareAdjustment)
Kesalahan Besar (Gross Error /Blunder)
Karakteristik : nilai pengukuran menjadi sangat besar/kecil/berbeda biladibandingkan dengan nilai ukuran yang seharusnya.
Sumber : Kesalahan personal (kecerobohan pengukur)
Efek : Hasil pengukuran yang tidak homogen
Penanganan : Harus dideteksi dan dihilangkan dari hasil pengukuran
Adapun langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan besar ini yaitu:
Cek secara hati-hati semua objek yang akan diukur.
Melakukan pembacaan hasil ukuran secara berulang untuk mengecek kekonsistenan.
Memverifikasi hasil yang dicatat dengan yang dibaca.
Mengulangi seluruh pengukuran secara mandiri untuk mengecek kekonsistenan data
Penggunakan rumus aljabar atau geometrik sederhana untuk mengecek kebenaran hasil ukuran. Misalnya dalam pengukuran sudut sebuah segitiga, jumlah ketiga sudutnya sama dengan 180°.